Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
“Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah bagimu.” (HR. At-Tirmidzi)
Tersenyum bukan hanya mudah dilakukan, namun ia juga mempunyai banyak manfaat. Dengan senyum, keakraban antarsesama bisa terjalin, beban yang berat terasa lebih ringan, dan kemarahan serta permusuhan pun bisa mencair. Seseorang juga lebih menarik dengan senyumannya. Bahkan, seseorang tampak lebih muda dengan senyum yang tersungging di bibirnya.
Seseorang yang murah senyum lagi berwajah ceria biasanya mudah bergaul dan mempunyai banyak kawan. Sebaliknya, orang yang selalu bermuka cemberut dan pasang tampang masam, cenderung sulit bergaul dan sedikit temannya. Senyum adalah sinyal persaudaraan dan keramahan.
Dari segi kesehatan, terbukti secara ilmiah bahwa senyum bisa menurunkan tekanan darah, meningkatkan imunitas tubuh, dan dapat menghilangkan stres. Tidak heran, jika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang sangat sehat, karena beliau adalah sosok yang murah senyum dalam interaksinya bersama keluarga dan para sahabat.
Jarir bin Abdillah radhiallau 'anhu berkata, “Sejak aku masuk Islam, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah menghalangiku untuk menemuinya. Dan setiap kali berjumpa denganku, beliau selalu tersenyum padaku.” (HR. Al-Bukhari)
Meskipun ringan, senyum merupakan amal kebaikan yang tidak boleh diremehkan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Janganlah kamu meremehkan kebaikan sekecil apa pun, sekalipun itu hanya bermuka manis saat berjumpa saudaramu.” (HR. Muslim)
Jadi, tersenyum dan bermuka manis adalah Sunnah. Ia bukan sekedar suatu formalitas atau aktivitas kemanusiaan semata. Tersenyum adalah ibadah. Siapa yang melakukannya akan memperoleh pahala. (Sumber web Alkautsar).
-Mari terus berbagi KEBAIKAN-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar