Jumat, 27 Maret 2015

Pilih-pilih dalam bersahabat


 Assalamu'alaikum teman-teman! Kali ini admin mau ngasih tau kalian tentang memilih sahabat yang baik. Ternyata, sahabat juga harus pilih-pilih loh, gaboleh asal dalam bersahabat. Penasaran kan maksudnya gimana? Berikut ini ada hadits yang memperkuat pendapat mimin :

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إنما مثل الجليس الصا لح والجليس السوء كحا مل المسك ونا فخ الكير فحا مل المسك إما أن يحذ يك (يعطيك) وإما أن تبتاع منه وإما أن تجد منه ريحا طيبة ونا فخ الكير إما أن يحرق ثيا بك وإما أن نجد منه ريحا خبـيثـة
"Sesungguhnya perumpamaan teman yang shalih dengan teman yang buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. Seorang penjual minyak wangi bisa memberimu atau kamu membeli darinya, atau kamu bisa mendapatkan wanginya. Dan seorang pandai besi bisa membuat pakaianmu terbakar, atau kamu mendapat baunya yang tidak sedap."
[Hadits Shahih, riwayat Bukhari (no. 5534), Muslim (no. 2638), Ahmad (no. 19163)]

Nah di hadits itu dijelasin tentang pengaruh teman yang diumpamakan oleh penjual minyak wangi dan pandai besi. Di sini penjual minyak wangi diibaratkan sebagai orang yang shaleh, yang di mana jika kita bersamanya akan mendapat keuntungan. Misaknya aja, teman kita yang shaleh ini membaca Al Qur'an, insya allah kita juga dapet pahala dari mendengarkan teman kita tersebut. Lain halnya dengan teman-teman buruk yang diibaratkan sebagai pandai besi. Mereka bisa mempengaruhi kamu sehingga kamu berbuat dosa dan masuk neraka. Hiiii na'udzubillahimindzalik. Allah juga sudah melarang kita dalam firmannya :
واصبر نـفـسك مع الـذين يد عون ربهـم با لغدوة والعشي يريدون وجهـه, ولا تعد عيناك عنهم تريد زينـة الحيوة الد نيا, ولا تطع من أغـفلنـا قلبه, عن ذ كر نا واتبـع هوىه وكـان أمره فرطـا
“Dan sabarkanlah dirimu beserta orang-orang yang menyeru Rabbnya di waktu pagi dan petang dengan mengharap keridhaan-Nya, dan janganlah kamu palingkan wajahmu dari mereka hanya karena kamu menghendaki perhiasan dunia, dan janganlah kamu ikuti orang-orang yang telah Kami lalaikan hatinya dari mengingat Kami, dan menuruti hawa nafsunya, dan adalah keadaannya sangat melewati batas.” (QS. Al-Kahfi: 28)

Selain menjauhi orang-orang buruk akhlaq nya, Allah juga menyuruh kita untuk bersama orang orang yang shaleh, sebagaimana firmannya :

 يــأ يـها الذين ءامنوا تقوا الله وكـونوا مع الصـدقـيـن
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaklah kalian bersama para shadiqin.” (QS. At-Taubah: 119)

Dalam ayat diatas Allah Ta’ala tidak mencukupkan dengan menyuruh orang-orang yang beriman untuk bertakwa saja kepada-Nya, tetapi juga Dia memerintahkan mereka untuk senantiasa menyertai orang-orang yang jujus sebagai sarana untuk melestarikan keimanan dan ketakwaan mereka kepada Allah.
Habibullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الرجل على دين خليله فلينظر أحد كم من يخا لل
“Seseorang itu tergantung kepada agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang diantara kalian melihat siapa yang dijadikan teman karibnya.”
[Hadits hasan, riwayat Tirmidzi (no. 2387), Ahmad (no. 8212), dan Abu Dawud (no. 4833)]


 Nah itu dia pembahasan tentang persahabatan. Mulai dari sekarang, coba kita deketin teman-teman kita yang sholeh yang insya allah membawa kita kepada kebaikan.

Sekian dari mimin, terima kasih atas kunjungannya! Wassallamu'alaykum Wr, Wb. :)