Rabu, 20 April 2016

Adab Berdoa

ADAB BERDOA

1. MEMANFAATKAN WAKTU & TEMPAT YANG MUSTAJAB
Di antaranya: 1/3 malam terakhir, di antara adzan & iqamah, di saat sujud, akhir shalat fardhu, saat adzan, setelah Ashar di hari Jumat, saat turun hujan, saat safar, saat mau berbuka puasa, bulan Ramadhan, malam Lailatul Qadr, di hari Arafah, di Hijr Ismail, di bukit Shafa & Marwah, saat minum zamzam, saat terjadi perang, dll.

2. MENGHADAP KIBLAT
"Ketika berada di Padang Arafah, beliau menghadap kiblat, dan beliau terus berdoa sampai matahari terbenam" (HR. Muslim)

3. MENGANGKAT TANGAN
“Sesungguhnya Tuhan kalian itu Malu dan Maha Memberi. Dia malu kepada hamba-Nya ketika mereka mengangkat tangan kepada-Nya kemudian hambanya kembali dengan tangan kosong (tidak dikabulkan)” (HR. Abu Daud & Tirmidzi, beliau hasankan)

4. SUARA LIRIH & TIDAK DIKERASKAN
“Wahai manusia, kasihanilah diri kalian. Sesungguhnya kalian tidak menyeru Dzat yang tuli dan tidak ada, sesungguhnya Allah bersama kalian, Dia Maha mendengar lagi Maha dekat” (HR. Bukhari)

5. TIDAK DIBUAT BERSAJAK
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (QS. Al-A’raf: 55)

6. PENUH HARAP & CEMAS
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami” (QS. Al-Anbiya’: 90)

7. KHUSYU’ & YAKIN AKAN DIKABULKAN
“Berdoalah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai, dan lengah (dengan doanya)” (HR. Tirmidzi)

8. MENGULANG-ULANG DOA
"… Dan apabila beliau meminta kepada Allah, beliau mengulangi tiga kali" (HR. Muslim)

9. TIDAK TERGESA-GESA AGAR SEGERA DIKABULKAN
“Doa para hamba akan senantiasa dikabulkan, selama tidak berdoa yang isinya dosa atau memutus silaturrahim, selama dia tidak terburu-buru.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud terburu-buru dalam berdoa?” Beliau bersabda, “Orang yang berdoa ini berkata, ‘Saya telah berdoa, Saya telah berdoa, dan belum pernah dikabulkan’. Akhirnya dia putus asa dan meninggalkan doa” (HR. Muslim, Abu Daud)

10. DIAWALI MEMUJI ALLAH & BERSHALAWAT ATAS NABI SHALALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM
“Apabila kalian berdoa, hendaknya dia memulai dengan memuji dan mengagungkan Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian berdoalah sesuai kehendaknya” (HR. Ahmad, Abu Daud)

11. DIMULAI DOA BAGI DIRI SENDIRI SEBELUM UNTUK ORANG LAIN
“Apabila Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ingat kepada seseorang, maka beliau mendo’akannya dan sebelumnya beliau mendahulukan berdo’a untuk dirinya sendiri” (HR. Tirmidzi)

12. MEMPERBANYAK TAUBAT
“Sesungguhnya Allah kagum kepada hamba-Nya apabila ia berkata: ‘Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Engkau, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri, maka ampunilah dosa-dosaku karena sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa itu kecuali Engkau.’ Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah mengetahui bahwa baginya ada Rabb yang mengampuni dosa dan menghukum’” (HR. Al-Hakim)

13. MENDOAKAN SAUDARA SESAMA MUSLIM
“Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama” (HR. Muslim)

14. HINDARI MENDOAKAN KEBURUKAN
“Doa para hamba akan senantiasa dikabulkan, selama tidak berdoa yang isinya dosa atau memutus silaturrahim” (HR. Muslim, Abu Daud)

15. HINDARI MAKANAN & HARTA HARAM
“… Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a, ‘Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku’. Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan do’anya?” (HR. Muslim)

Jumat, 08 April 2016

Keistimewaan Surat Al-Waqi'ah

Khasiat Surat Al Waqiah dan Berbagai Keistimewaannya

Dalam Al Quran ada salah satu surat yang bernama Al Waqiah.
Surat tersebut merupakan surat yang ke 56 dan terletak di juz ke-27. Di dalamnya terkumpul 96 ayat-ayat yang banyak mengandung hikmah.

Kenapa surat ini dinamakan Al Waqiah?
Ini tak lain karena diambil dari kata yang ada di ayat pertama, Idzaa Waqa'atil Waaqi'ah. Arti dari Al Waqiah sendiri dalam bahasa arab adalah "kiamat" karena memang di dalam surat tersebut banyak menceritakan tentang kejadian kiamat. Selain itu dijelaskan pula tentang penciptaan manusia dan tumbuhan serta kebangkitan manusia di akhirat.

Surat Al Waqiah ini menjadi bacaan favorit seorang muslim karena selain isinya yang sarat akan hikmah, surat ini juga mengandung banyak keistimewaan serta berbagai keutamaan.

Apa saja keutamaan tersebut?

1. Terhindar Dari Sikap Lalai Salah.

Satu khasiat dari membaca surat Al Waqiah yang disebutkan dalam hadits adalah bisa menghindarkan dari sikap lalai, mengobati sering lupa dan pikun. Dalam sebuah riwayat hadist, Ubay bin Ka’ab berkata bahwa Rasulullah telah bersabda,
“Barang siapa yang membaca surat Al Waqiah, maka ia akan dicatat tidak tergolong pada orang-orang yang lalai.”
Dengan demikian terlihat jelas bahwa Allah sangat menyayangi hamba-hambaNya agar terhindar dari kelalaian lewat bacaan Al Waqiah.

2. Dijauhkan Dari Kefakiran.

Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits bahwa,
“Barang siapa yang membaca surat Al Waqiah, ia tidak akan tertimpa kefakiran selamanya.”
Lewat hadist tersebut, Rasulullah mengajarkan bahwa jika kita tetap konsisten terhadap apa yang kita kerjakan maka Insyaallah Allah akan mengkayakan kita. Yang perlu dicatat adalah bahwa kekayaan yang didapat merupakan kehendak Allah dan bukan karena hanya kerasnya kerja kita. Keseimbangan antara doa dan ikhtiar menjadi kuncinya.

3. Akan Mendapatkan Cinta Allah.

Dalam sebuah riwayat, Imam Ja'far Ash Shodiq berkata,
“Barang siapa yang membaca surat Al Waqiah pada malam jumat, ia akan dicintai oleh Allah dan manusia. Ia tidak akan melihat kesengsaraan, kefakiran, kebutuhan dan penyakit dunia. Surat ini adalah bagian dari sahabat Amirul Mukminin yang bagi beliau memiliki keistimewaan yang tidak tertandingi oleh yang lain.”
Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin mendapatkan cinta dan kasih Allah, rajin-rajinlah membaca surat Al Waqiah. Namun akan lebih baik lagi jika kita mengkaji semua surat yang ada dalam Al Quran karena semuanya memiliki faedah.

4. Mampu Melihat Sifat Penghuni Surga.

Imam Jafar Ash Shidiq berkata,
“Barang siapa yang merindukan surga dan sifatnya, maka bacalah surat Al Waqiah dan barang siapa yang ingin melihat sifat neraka maka bacalah surat As Sajadah.”
Dengan kata lain dalam surat ini terdapat sifat dari penghuni surga yang bisa kita amalkan agar mendapatkan keridhaan Allah.

5. Akan Memiliki Wajah Seperti Cahaya Bulan Purnama Saat Berjumpa Dengan Allah.

Seseorang yang membaca surat Al Waqiah akan mendapati wajahnya yang bercahaya seperti cahaya rembulan. Hal ini dijelaskan oleh Imam Muhammad Al Baqir dalam perkataannya.
“Barang siapa yang membaca surat Al Waqiah sebelum tidur, ia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan wajahnya seperti bulan purnama.”

6. Akan Dipermudah Rezeki Dan Hajatnya.

Salah satu keutamaan dari surat Al Waqiah bagi pembacanya adalah bisa memperlancar rezeki dan juga keinginan. Imam Jafar berkata,
“Barang siapa membaca surat Al Waqiah di waktu pagi ketika keluar dari rumahnya untuk bekerja atau untuk mencari kebutuhan, maka Allah taala akan mempermudah rezekinya dan mendatangkan hajatnya. Dan barang siapa yang membaca surat Al Waqiah di wktu pagi dan sore, maka ia tidak akan kelaparan dan kehausan. Dan tidak akan takut terhadap orang yang akan memfitnah, sedangkan fitnahnya kembali ke orang itu.” (Khazinatul Asrar Kubra hal 360)

7. Mengetahui Keadaan Ahli Surga.

Bagi Anda yang ingin berada di surga tentu akan semakin kuat keinginannya tatkala mengetahui keadaan yang ada di surga tersebut. Dengan membaca surat Al Waqiah maka kita bisa mengetahui keadaan manusia yang berada di surga dengan segala kenikmatannya. Masruq berkata,
“Siapa ingin mengetahui cerita orang terdahulu dan orang yang kemudian, cerita ahli surga dan ahli neraka, penduduk dunia dan akhirat, maka bacalah surat Al Waqiah.” (Tafsir Jamal)

8. Tidak Akan Tertimpa Kemiskinan Selamanya.

Dalam sebuah kisah, Abdullah bin Mas'ud pernah menderita sakit dan ditengok oleh Utsman bin Affan. Beliau pun bertanya kepada Abdullah,“Apa yang kau rasakan?”
Abdullah pun berkata “Dosa-dosaku”.
Utsman kemudian bertanya lagi “Apa yang engkau inginkan?”
Abdullah kemudian menjawab “Rahmat Tuhanku.”
Utsman kemudian bertanya “Apakah mau aku datangkan dokter untukmu?”
Dengan enteng Abdullah menjawab “Dokter membuatku sakit.”
Utsman berkata “Apakah aku datangkan kepadamu pemberian?”
Abdullah pun menjawabnya “Aku tidak membutuhkannya.”
Utsman kemudian berkata “Untuk putri-putrimu sepeninggalmu.”
Sesaat kemudian Abdullah berkata “Apakah engkau mengkhawatirkan kemiskinan pada putriku? Sesungguhnya aku telah memerintahkan mereka membaca surat Al Waqiah setiap malamnya. Sesunggunya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang membaca surat Al Waqiah setiap malam maka dirinya tidak akan ditimpa kemiskinan selama-lamanya.”

Subhanallah bagaimana kasih sayang Allah tercurah untuk hamba-hambaNya yang mau mendalami kandungan dari berbagai surat yang ada dalam Al Quran dan salah satunya adalah surat Al Waqiah. Mengingat banyaknya Keistimewaan dan Khasiat Surat Al Waqiah, maka sudah sepatutnya bagi kita kaum muslimin untuk mengistiqomahkan membaca surat tersebut dan mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya. 

🔍 Source : http://www.kabarmakkah.com/2015/12/inilah-8-khasiat-surat-al-waqiah-dan.html?m=1

💻 Publisher: Inkasi (Informasi & Komunikasi)

⛳: DKM Ar-Rahmah, SMA Negeri 1 Bogor

Jumat, 01 April 2016

Sudahkah Anda Merasakan Manfaat Shalat?

SUDAHKAH ANDA MERASAKAN MANFAAT SHALAT?

Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi setiap muslim. Sebuah ibadah mulia yang mempunyai peran penting bagi keislaman seseorang. Sehingga Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengibaratkan shalat seperti pondasi dalam sebuah bangunan. Beliau bersabda:
Islam dibangun di atas lima hal: bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah utusan Allah, menegakkan shalat…. [HR Bukhâri dan Muslim]

Oleh karena itu, ketika muadzin mengumandangkan adzan, kaum muslimin berbondong-bondong mendatangi rumah-rumah Allah Subhanahu wa Ta’ala, mengambil air wudhu, kemudian berbaris rapi di belakang imam shalat mereka. Mulailah kaum muslimin tenggelam dalam dialog dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan begitu khusyu’ menikmati shalat sampai imam mengucapkan salam. Dan setelah usai, masing-masing kembali pada aktifitasnya.
Timbul pertanyaan, apakah masing-masing kaum muslimin sama dalam menikmati shalat ini? Apakah juga mendapatkan hasil yang sama?
Perlu kita ketahui bahwa setiap amal shalih membawa pengaruh baik kepada pelaku-pelakunya. Pengaruh ini akan semakin besar sesuai dengan keikhlasan dan kebenaran amalan tersebut.
Dan pernahkah kita bertanya, “apakah manfaat dari shalatku?” atau “sudahkah aku merasakan manfaat shalat?”
Imam Hasan al-Bashri pernah mengatakan: “Wahai, anak manusia. Shalat adalah yang dapat menghalangimu dari maksiat dan kemungkaran. Jika shalat tidak menghalangimu dari kemaksiatan dan kemungkaran, maka hakikatnya engkau belum shalat”. Dari nasihat beliau ini, kita bisa memahami bahwa shalat yang dilakukan secara benar akan membawa pengaruh positif kepada pelakunya. Dan pada kesempatan ini, marilah kita mempelajari manfaat-manfaat shalat. Kemudian kita tanyakan kepada diri sendiri, Sudahkah aku merasakan manfaat shalat?

1. Shalat Adalah Simbol Ketenangan.

Shalat menunjukkan ketenangan jiwa dan kesucian hati para pelakunya. Ketika menegakkan shalat dengan sebenarnya, maka diraihlah puncak kebahagiaan hati dan sumber segala ketenangan jiwa. Dahulu, orang-orang shalih mendapatkan ketenangan dan pelepas segala permasalahan ketika mereka tenggelam dalam kekhusyu’kan shalat.
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud rahimahullah dalam Sunan-nya:
Suatu hari ‘Abdullah bin Muhammad al-Hanafiyah pergi bersama bapaknya menjenguk saudara mereka dari kalangan Anshar. Kemudian datanglah waktu shalat. Dia pun memanggil pelayannya,”Wahai pelayan, ambillah air wudhu! Semoga dengan shalat aku bisa beristirahat,” kami pun mengingkari perkataannya. Dia berkata: “Aku mendengar Nabi Muhammad bersabda,’Berdirilah ya Bilal, istirahatkanlah kami dengan shalat!’.”[2]
Suatu ketika seorang tabi’in yang bernama Sa’id bin Musayib mengeluhkan sakit di matanya. Para sahabatnya berkata kepadanya: “Seandainya engkau mau berjalan-jalan melihat hijaunya Wadi ‘Aqiq, pastilah akan meringankan sakitmu,” tetapi ia menjawab: “Lalu apa gunanya aku shalat ‘Isya` dan Subuh?”[3]
Dengan hati mereka menunaikan shalat, sehingga jiwa menuai ketenangan dan mendapatkan kebahagiaan.

2. Shalat Adalah Cahaya.

Ambillah cahaya dari shalat-shalat kita. Ingatlah, cahaya shalat bukanlah cahaya biasa. Dia cahaya yang diberikan oleh Penguasa alam semesta ini. Diberikan untuk menunjuki manusia ke jalan yang lurus, yaitu jalan ketaatan kepada Allah Rabul ‘alamin.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari sahabat Abu Mâlik al-‘Asy’ari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: والصلاة نور (dan shalat itu adalah cahaya). Oleh karena itu, marilah menengok diri kita, sudahkah cahaya ini menerangi kehidupan kita? Dan sungguh sangat mudah jika kita ingin mengetahui apakah shalat telah mendatangkan cahaya bagi kita? Yakni dapat lihat, apakah shalat membawa ketaatan kepada Allah dan menjauhkan kita dari bermaksiat kepada-Nya? Jika sudah, berarti shalat itu telah menjadi sumber cahaya bagi kehidupan kita. Inilah cahaya awal yang dirasakan manusia di dunia. Dan kelak di akhirat, ia akan menjadi cahaya yang sangat dibutuhkan, yang menyelamatkannya dari berbagai kegelapan sampai mengatarkannya kepada surga Allah Subhanahu wa Ta’ala .

3. Shalat Sebagai Obat Dari Kelalaian.

Lalai adalah penyakit berbahaya yang menimpa banyak manusia. Lalai mengantarkan manusia kepada berbagai kesesatan, bahkan menjadikan manusia tenggelam di dalamnya. Mereka akan menanggung akibat dari kelalaian yang mereka ambil di dunia maupun di akhirat kelak. Sehingga lalai menjadi penutup yang menutupi hati manusia. Hati yang tertutup kelalaian, menyebabkan kebaikan akan sulit sampai padanya. Tetapi menegakkan shalat sesuai dengan syarat dan rukunnya, dengan menjaga sunnah dan khusyu di dalamnya, insya Allah akan menjadi obat paling mujarab dari kelalaian ini, membersihkan hati dari kotoran-kotorannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Dan sebutlah (nama) Rabbmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. [al-A’ra/7:205].

4. Shalat Sebagai Solusi Problematika Hidup.

Sudah menjadi sifat dasar manusia ketika dia tertimpa musibah dan cobaan, dia akan mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahannya. Maka tidak ada cara yang lebih manjur dan lebih hebat dari shalat. Shalat adalah sebaik-baik solusi dalam menghadapi berbagai macam cobaan dan kesulitan hidup. Karena tidak ada cara yang lebih baik dalam mendekatkan diri seseorang dengan Rabbnya kecuali dengan shalat. Rasulullah dalam sabdanya mengucapkan:
Posisi paling dekat seorang hamba dengan Rabbnya yaitu ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa. [HR Muslim]. [5]
Inilah di antara manfaat shalat yang sangat agung, mendekatkan hamba dengan Dzat yang paling ia butuhkan dalam menyelesaikan problem hidupnya. Maka, kita jangan menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Jangan sampai kita lalai dalam detik-detik shalat kita. Jangan pula terburu-buru dalam shalat kita, seakan tidak ada manfaat padanya.
Shalat bisa menjadi sarana menakjubkan untuk mendatangkan pertolongan dan dukungan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sahabat Hudzaifah Radhiyallahu anhu pernah menceritakan tentang Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
Dahulu, jika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tertimpa suatu urusan, maka beliau melaksanakan shalat. [HR Abu Dawud].[7]

5. Shalat Mencegah Dari Perbuatan Keji Dan Mungkar.

Sebagaimana telah kita fahami, bahwasanya shalat akan membawa cahaya yang menunjukkan pelakunya kepada ketaatan. Bersamaan dengan itu, maka shalat akan mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar. Sebagaimana hal ini difirmankan Allah Subhanahu wa Ta’ala :
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (Al-Qur`an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. [al-‘Ankabût/29:45].
Ketika menafsirkan ayat ini, Ibnu ‘Abbas mengatakan: “Dalam shalat terdapat larangan dan peringatan dari bermaksiat kepada Allah”.[8]

6. Shalat Menghapuskan Dosa.

Shalat selain mendatangkan pahala bagi pelakunya, juga menjadi penghapus dosa, membersihkan manusia dari dosa-dosa yang pernah dilakukannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Apa pendapat kalian, jika di depan pintu salah seorang dari kalian ada sungai (mengalir); dia mandi darinya lima kali dalam sehari, apakah tersisa kotoran darinya?” Para sahabat menjawab: “Tidak akan tertinggal kotoran sedikitpun”. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Demikianlah shalat lima waktu, Allah menghapuskan dengannya kesalahan-kesalahan”. [HR Bukhâri dan Muslim]

Inilah sebagian manfaat shalat yang tak terhingga banyaknya, dari yang kita ketahui maupun yang tersimpan di sisi Allah. Oleh karena itu, marilah menghitung diri kita masing-masing, sudahkah di antara manfaat-manfaat tersebut yang kita rasakan? Ataukah kita masih menjadikan shalat sebagai salah satu rutinitas hidup kita? Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang dicela Allah dalam firman-Nya:
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya. [al-Mâ’ûn/107:4-5].
Semoga Allah memasukkan kita ke dalam golonagn hamba-hambanya yang menegakkan shalat, dan memetik buahnya dari shalat yang kita kerjakan.

Oleh : Mochammad Taufiq Badri
Source : Dunia Islam